Penulis : Andjarwati Noordjanah
Penerbit : Ombak, Yogyakarta 2010
Tebal : 150 halaman.

Membaca buku “komunitas tionghoa di surabaya “ karya Andjarwati Noordjnnah ini seakan kita diajak untuk merenungi kembali tentang eksistensi komunitas Tionghoa di Indonesia, yang dalam rezim orla maupun orba banyak kenyataan sejarah yang ditutup-tutupi atau secara tidak sengaja terlupakan oleh masyarakat kita. Andjarwati melalui buku ini berusaha mencoret paradigma tersebut dengan mencoba mengungkap peran etnis Tionghoa yang tidak kecil dalam ranah politik dan ekonomi.
Buku ini mendiskripsikan persebaran dan aktivitas masyarakat tionghoa di kota Surabaya. Buku ini menfokuskan pada kajian aktivitas perekonomian komunitas tionghoa pada masa kolonial. Suarabaya sebagai setting yang diangkat penulis merupakan salah satu kota penting di jawa dan kota tertua di indonesia. Disamping itu Surabaya memegang peranan penting sebagai pintu masuk pulau jawa bagi para pedagang hingga pelancong selain Batavia. Buku ini secara khusus dan terperinci memuat pembahasan tentang keragaman asal-usul tionghoa yang terdiri dari berbagai suku bangsa, seperti hokkian, hakka, dan teo-chiu (hal.41-44), perbedaan antaara orang tionghoa totok (singkeh) dengan tionghoa peranakan (hal.45-50) ragam stratifikasi sosial mereka (hal.50-54), agama dan kepercayaan (hal.55-57), organisasi-organisasimasyarakat (hal.57-62), pekerjan mereka (hal.63-38), dan para pemimpin komunitas tionghoa (hal.69-72). Hal lain yang diangkat dari buku ini adalah berbagai pengaruh kebijakankan pemerintah kolonial terhadap tionghoa di surabaya sejak pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, pendudukan jepang, dan kebijakan diera kemerdekaan. [Ghofur]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar